Mengenal Ciri-Ciri Keluarga Yang Berbahagia

Keluarga bahagia merupakan idaman bagi setiap orang. Banyak sekali definisi kebahagiaan yang diyakini oleh orang tersebut, mulai dari kemapanan finansial, memiliki status sosial baik, memiliki posisi (karir) yang baik di perusahaan, dan lain-lain.

Kebahagiaan bukanlah suatu keniscayaan, melainkan suatu hal yang dapat diraih oleh setiap orang yang menginginkannya. Setiap orang bisa mendapatkannya sesuai dengan tingkat pemahaman dan potensi masing-masing.
Keluarga Bahagia
Secara umum tanda-tanda keluarga bahagia tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimiliki oleh mereka seperti di bawah ini:

1. Komunikasi yang baik satu dengan yang lainnya. Hal yang paling pertama terlihat dari keluarga bahagia adalah setiap anggota keluarga memiliki komunikasi yang baik satu dengan yang lainnya. Mereka terbuka untuk mengungkapkan dan mendengarkan segala sesuatu yang terjadi pada seluruh anggota keluarganya.

Komunikasi tersebut bukan hanya terjadi pada hal-hal yang penting saja, melainkan hal-hal lain termasuk yang tidak penting atau suatu candaan. Jika terdapat hal-hal serius keluarga akan menanggapinya sebagai sesuatu yang serius, begitu juga jika komunikasi itu hanya bersifat say hallo atau candaan semata, mereka akan memposisikan dengan tempat yang tepat.

Komunikasi yang baik disini pun bukan berarti komunikasi yang bebas, melainkan memperhatikan etika dan norma yang diyakini oleh seluruh anggota keluarga. Setiap anggota keluarga tidak akan terlepas dari koridor dan posisinya masing-masing.


2. Memiliki komitmen yang baik satu dengan yang lain. Setiap anggota keluarga saling percaya satu sama lain. Setiap anggota memiliki peran masing-masing, ketika ada suatu komitmen yang disepakati bersama setiap anggotanya dapat menjalankannya dengan baik.

Jika terdapat suatu kendala yang dihadapi oleh salah satu anggota keluarga, anggota lainnya saling membantunya. Komitmen yang paling penting dari sekian banyak yang ada di dalam keluarga adalah malah kejujuran.


3. Ada perubahan saat terjadi konflik atau krisis. Setiap keluarga tidak akan terlepas dari suatu masalah. Dalam perjalanan pasti aja ada saja "kerikil" yang mengganjal yang harus segera dibersihkan agar perjalanan lancar sampai tujuan.

Terdapat perbedaan antara keluarga bahagia dengan keluarga yang tidak bahagia adalah masalah perubahan. Jika terjadi masalah, keluarga bahagia tidak mengedepankan ego melainkan solusi. Sekalipun kepala keluarga yang memiliki wewenang penuh, apabila ada yang perlu dirubah gaya kepemimpinannya ia tidak segan-segan untuk merubahnya.

Tantangan yang sering muncul dalam keluarga adalah terkait dengan keyakinan atau budaya tertentu yang mengharuskan salah satu anggota keluarga "nurut - patuh" kepada salah satu anggota yang lain. Hal ini dapat diterima jika orang yang dijadikan panutan itu adalah orang yang baik, benar, dan cakap. Hal sebaliknya jika anggota tersebut kurang baik dan anggota keluarga lainnya harus mengikutinya, ini adalah tantangan besar yang harus diselesaikan.


4. Memiliki komitmen spiritual. Spiritual adalah pedoman hidup (way of life) yang dapat mengantarkan keluarga kepada jalan yang benar. Jika keluarga memiliki komitmen yang baik terhadap agama, dapat dipastikan mereka memiliki kebahagiaan yang lebih dibandingkan yang tidak memiliki keyakinan terhadap agama.

Kita meyakini kebutuhan tidak hanya fisik, melainkan psikis (spiritual). Jika keseimbangan ini dijaga dengan baik, hasilnyapun akan baik. Bahkan agama mengajarkan segala sesuatunya terhadap kehidupan manusia. Mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur lagi ada aturannya. Apabila ini dijalankan maka akan tercipta keselarasan antara kebutuhan jasmani (fisik) dan rohani (psikis).

5. Setiap anggota keluarga saling percaya dan menghargai satu sama lain. Keluarga ibarat suatu organisasi yang akan berhasil mencapai tujuan jika setiap fungsi berjalan dengan baik. Mulai dari fungsi ekonomi, biologis, pendidikan, sosial, spiritual, afeksi, dan lain-lain.

Setiap fungsi tersebut akan dijalankan oleh seluruh anggota keluarga berdasarkan peran masing-masing. Setiap anggota keluarga percaya dan meyakini mereka yang menjalankan perannya tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Jika ada anggota keluarga yang tidak dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik, anggota yang lain akan membantu menyelesaikannya. Mereka yang membantu memberikan ilmu agar anggota yang dibantu lebih mandiri di kemudian hari. Mereka yang dibantu dapat belajar banyak agar tugas-tugas kedepannya dapat diselesaikannya dengan baik.


6. Setiap orang dapat menikmati kebebasan sesuai dengan bakat masing-masing. Potensi seseorang akan terlihat jika mereka diberikan kebebasan untuk mengekspresikannya. Keluarga yang bahagia akan memberikan "panggung" bagi setiap anggotanya sesuai dengan perannya masing-masing.

Keluarga yang bahagia sangat paham dengan anggota keluarganya. Tidak ada diskriminatif, tidak ada pemaksaan kehendak, tidak ada bully jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Seperti tulisan di atas, hal yang menjadi momok menakutkan yang dapat mengurangi kebahagiaan adalah masalah ego. Contoh yang sering kita dapatkan adalah keinginan orang tua yang diterapkan kepada anak. Sejak dini akan dibentuk (bahkan dipaksa), mengikuti keinginannya. Jika ini dipaksakan dan tidak sesuai dengan keinginan anak itu sendiri, hasilnya menjadi kurang baik.


7. Menghabiskan waktu berkualitas bersama. Salah satu hal yang paling mahal bagi keluarga yang sibuk dengan karier adalah masalah waktu. Mulai dari usaha, pekerjaan, organisasi membutuhkan konsentrasi dan waktu agar hasilnya maksimal. Tidak jarang waktu keluarga harus dikorbankan agar tugas tersebut dapat diselesaikan.

Saat memiliki waktu luang, keluarga bahagia akan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Setiap anggota keluarga merasakan manfaat dari waktu tersebut baik secara individu maupun bersama.

Banyak sekali kegiatan positif saat bersama keluarga untuk menciptakan kebahagiaan seperti olah raga bersama, wisata kuliner, travelling, nonton bareng, membaca buku menarik, dan lain-lain yang telah disepakati bersama.

Posting Komentar untuk "Mengenal Ciri-Ciri Keluarga Yang Berbahagia"