10 Sifat Buruk Kepiting “Crab Mentality” yang Membuat Kita Sulit Berkembang dan Sukses
Table of Contents
Garis Lengkung akan membahas sifat buruk dari kepiting “Crab Mentality” yang dapat menghambat perkembangan dan kesuksesan Anda.
1. Tidak Bisa Bekerjasama
Kepiting merupakan hewan soliter (suka menyendiri). Tidak hanya dalam lubang, bahkan dalam wilayah tertentu kepiting sangat menjaga teritorial dia agar tidak dimasuki atau diganggu oleh binatang lain.
Hal ini bisa terjadi pada Anda atau rekan kerja Anda. Jika kebiasaan buruk ini terjadi akan berdampak buruk terhadap Anda dan organisasi. Ada istilah “Tidak ada Superman, yang ada Super Team” dalam organisasi dan perusahaan, kalimat ini sering kita dengar dalam rapat atau sesi tertentu.
Ini menunjukan betapa pentingnya kerjasama tim untuk mencapai suatu tujuan. Kalimat lain yaitu “Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”. Kalimat ini juga memperkuat bahwa kerjasama atau kolaborasi itu sangat penting buat kita dan organisasi.
Jika Anda menemukan sifat kepiting ini, Anda dan organisasi sedang menghadapi tantangan berat. Anda dan organisasi akan tersalip oleh orang dan organisasi lain yang mampu membangun kerjasama yang baik. Kerjasama merupakan suatu keniscayaan baik di lingkungan keluarga maupun organisasi.
Hal ini bisa terjadi pada Anda atau rekan kerja Anda. Jika kebiasaan buruk ini terjadi akan berdampak buruk terhadap Anda dan organisasi. Ada istilah “Tidak ada Superman, yang ada Super Team” dalam organisasi dan perusahaan, kalimat ini sering kita dengar dalam rapat atau sesi tertentu.
Ini menunjukan betapa pentingnya kerjasama tim untuk mencapai suatu tujuan. Kalimat lain yaitu “Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”. Kalimat ini juga memperkuat bahwa kerjasama atau kolaborasi itu sangat penting buat kita dan organisasi.
Jika Anda menemukan sifat kepiting ini, Anda dan organisasi sedang menghadapi tantangan berat. Anda dan organisasi akan tersalip oleh orang dan organisasi lain yang mampu membangun kerjasama yang baik. Kerjasama merupakan suatu keniscayaan baik di lingkungan keluarga maupun organisasi.
2. Iri Hati & Egois
Hidup yang keras tidak hanya terjadi dalam kehidupan manusia, begitu juga dengan dunia binatang seperti kepiting. Banyak video atau foto hewan yang menunjukan seekor kepiting merebut dan mengusir kepiting lainnya dari lubang atau wilayah kekuasaannya.
Kepiting besar masuk dan mengeluarkan kepiting kecil pemilik sah lubang tersebut. Saat kepiting kecil bertahan, tanpa ampun diusirnya dengan paksa. Begitu juga dengan merebut lawan jenis “Asmara”. Kepiting bertarung untuk mendapatkan pasangan yang diinginkan.
Hal ini sering kita temukan dalam kehidupan kita. Saling sikut, saling pukul, dan saling menjatuhkan sering terjadi bahkan nyawa menjadi taruhannya. Tetangga bertengkar akibat bisnis, politik, “asmara”, binatang peliharaan, kesuksesan dan banyak lagi.
Menjadi yang terbaik dan terhebat adalah mimpi setiap manusia, namun cara dan prosesnya berbeda-beda. Menjadi yang terbaik dan terhebat dengan cara yang baik itu merupakan suatu yang luar biasa.
Tidak sedikit tantangan dan kegagalan. Sekalipun terjatuh, sakit, kecewa, dan menyesal nilai-nilai positif yang wajib kita perjuangkan. Saat orang lain sukses dan hebat, kita harus berjuang lebih keras lagi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.Bersaing dengan sehat, bukan saling menjatuhkan.
Saat orang lain sukses, sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab kita apresiasi dan ucapkan selamat atas pencapaian mereka yang luar biasa. Ini menjadi motivasi buat kita, “Mereka bisa, kita juga bisa”!
Kepiting besar masuk dan mengeluarkan kepiting kecil pemilik sah lubang tersebut. Saat kepiting kecil bertahan, tanpa ampun diusirnya dengan paksa. Begitu juga dengan merebut lawan jenis “Asmara”. Kepiting bertarung untuk mendapatkan pasangan yang diinginkan.
Hal ini sering kita temukan dalam kehidupan kita. Saling sikut, saling pukul, dan saling menjatuhkan sering terjadi bahkan nyawa menjadi taruhannya. Tetangga bertengkar akibat bisnis, politik, “asmara”, binatang peliharaan, kesuksesan dan banyak lagi.
![]() |
| Kepiting Alaska | Viva Banyuwangi |
Menjadi yang terbaik dan terhebat adalah mimpi setiap manusia, namun cara dan prosesnya berbeda-beda. Menjadi yang terbaik dan terhebat dengan cara yang baik itu merupakan suatu yang luar biasa.
Tidak sedikit tantangan dan kegagalan. Sekalipun terjatuh, sakit, kecewa, dan menyesal nilai-nilai positif yang wajib kita perjuangkan. Saat orang lain sukses dan hebat, kita harus berjuang lebih keras lagi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.Bersaing dengan sehat, bukan saling menjatuhkan.
Saat orang lain sukses, sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab kita apresiasi dan ucapkan selamat atas pencapaian mereka yang luar biasa. Ini menjadi motivasi buat kita, “Mereka bisa, kita juga bisa”!
3. Orang Lain adalah Ancaman
Kepiting menganggap binatang dan makhluk lain adalah ancaman. Hal ini terjadi sekalipun pada anaknya sendiri yang dirawat induknya. Dalam situasi tertentu kepiting dewasa akan memakan anaknya tersebut.
Bagaimana dengan manusia? Terjadi! Ada orang-orang yang tidak menyukai orang lain lebih sukses dari Dia. Ia berusaha dengan berbagai cara untuk menahan keberhasilan orang lain.
Ia menganggap orang lain sebagai ancaman yang dapat mengganggu posisi dan reputasi dirinya. Ini merupakan tindakan yang tidak sehat baik bagi dirinya maupun organisasi.
Bagaimana dengan manusia? Terjadi! Ada orang-orang yang tidak menyukai orang lain lebih sukses dari Dia. Ia berusaha dengan berbagai cara untuk menahan keberhasilan orang lain.
Ia menganggap orang lain sebagai ancaman yang dapat mengganggu posisi dan reputasi dirinya. Ini merupakan tindakan yang tidak sehat baik bagi dirinya maupun organisasi.
4. Sombong
Kepiting dianalogikan sebagai binatang yang sombong dan egois. Digambarkan sebagai figur yang mau menang sendiri, tertutup (tidak mau mendengar orang lain), bahkan suka merendahkan orang lain yang tidak sesuai dengan dirinya.
Sifat sombong inilah yang merugikan dirinya dan organisasi. Hal yang nyata dari sifat sombong adalah ceroboh. Kecerobohan ini yang akan menjerumuskan kepada hal yang negatif.
Sifat sombong inilah yang merugikan dirinya dan organisasi. Hal yang nyata dari sifat sombong adalah ceroboh. Kecerobohan ini yang akan menjerumuskan kepada hal yang negatif.
5. Licik
Kepiting digambarkan figur yang dapat menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Cara-cara yang tidak sehat dan berseberangan dengan norma dapat dijalankan oleh mereka yang memiliki “Crab Mentality”.
Tindakan licik dan tidak terpuji dapat dilakukan, aturan ditabrak, personal diserang, membabi buta bisa terjadi kapan dan dimanapun. Semua ini dilakukan karena satu tujuan yaitu bagaimana ia sukses tanpa memperdulikan orang lain.
Tindakan licik dan tidak terpuji dapat dilakukan, aturan ditabrak, personal diserang, membabi buta bisa terjadi kapan dan dimanapun. Semua ini dilakukan karena satu tujuan yaitu bagaimana ia sukses tanpa memperdulikan orang lain.
6. Panik
Dua binatang yang bertolak belakang yaitu Kepiting dan Kapibara. Kepiting sangat reaktif dengan lingkungan dan rangsangan. Saat ada aksi dari luar, kepiting panik bergerak ke kanan dan ke kiri seperti kehilangan arah.
Lain halnya dengan kapibara yang begitu santai, sekalipun ada buaya di dekatnya ia begitu tenang seakan-akan tidak ada ancaman. Itu lah dua sisi sifat binatang yang bertolak belakang.
Sifat panik ini dapat terjadi pada kita, akan tetapi bergantung pada level kematangan masing-masing. Saat terjadi tekanan, situasi genting, dan lain-lain begitu panik dan tidak tahu arah yang jelas.
Dalam kondisi panik, akan sulit berpikir jernih. Hal ini akan berdampak buruk pada pengambilan keputusan. Kata mutiara dari Ali bin Abi Thalib “Jangan pernah memutuskan sesuatu saat sedang marah dan jangan pernah mengucapkan janji saat sedang senang dan gembira”
Lain halnya dengan kapibara yang begitu santai, sekalipun ada buaya di dekatnya ia begitu tenang seakan-akan tidak ada ancaman. Itu lah dua sisi sifat binatang yang bertolak belakang.
Sifat panik ini dapat terjadi pada kita, akan tetapi bergantung pada level kematangan masing-masing. Saat terjadi tekanan, situasi genting, dan lain-lain begitu panik dan tidak tahu arah yang jelas.
Dalam kondisi panik, akan sulit berpikir jernih. Hal ini akan berdampak buruk pada pengambilan keputusan. Kata mutiara dari Ali bin Abi Thalib “Jangan pernah memutuskan sesuatu saat sedang marah dan jangan pernah mengucapkan janji saat sedang senang dan gembira”
7. Sifat Merusak
Petani yang sedang mengurus sawah tidak sedikit dirugikan oleh ulah kepiting. Sawah yang dirawat dengan telaten airnya dibocorkan oleh kepiting. Kepiting melobangi pematang sawah selain airnya bocor juga mengakibatkan struktur tanah jadi rapuh.
Bagaimana dengan manusia? Ada yang memiliki sifat seperti ini. Saat ia mendapatkan posisi, jabatan, dan keberhasilan melakukan tindakan yang merugikan orang lain dan organisasi.
Ia merusak dari dalam untuk kepentingan dirinya tanpa memperdulikan orang lain dan organisasi. Banyak cara yang dilakukan untuk melakukan tindakan tersebut, contohnya melalui kebijakan atau tindakan yang melanggar.
Bagaimana dengan manusia? Ada yang memiliki sifat seperti ini. Saat ia mendapatkan posisi, jabatan, dan keberhasilan melakukan tindakan yang merugikan orang lain dan organisasi.
Ia merusak dari dalam untuk kepentingan dirinya tanpa memperdulikan orang lain dan organisasi. Banyak cara yang dilakukan untuk melakukan tindakan tersebut, contohnya melalui kebijakan atau tindakan yang melanggar.
8. Tidak dapat dipercaya
Gerakan kepiting sulit dibaca apakah akan bergerak ke kanan atau ke kiri. Contoh yang sering kita lakukan saat kecil di pantai mengejar-ngejar kepiting yang larinya kencang. Saat kita kejar, kepiting bergerak lincah bermanuver ke kiri dan kanan.
Sifat buruk ini bisa terjadi pada manusia. Apa yang kita amanahkan tidak dapat dijaga dengan baik, dibiarkan, bahkan dapat merugikan orang lain dan organisasi.
Banyak sekali yang mempengaruhi perilaku ini, mulai dari tingkat kecakapan, pendidikan, pengalaman, atau dengan sengaja “mengkondisikan” hal ini. Obat dari sifat ini adalah amanah.
Kunci dari amanah adalah kejujuran. Walaupun kejujuran saat ini sangat langka dan berharga. Jika ini menjadi landasan bagi seseorang, dimanapun dan kapanpun ia akan menjadi orang bermanfaat bagi siapapun.
Sifat buruk ini bisa terjadi pada manusia. Apa yang kita amanahkan tidak dapat dijaga dengan baik, dibiarkan, bahkan dapat merugikan orang lain dan organisasi.
Banyak sekali yang mempengaruhi perilaku ini, mulai dari tingkat kecakapan, pendidikan, pengalaman, atau dengan sengaja “mengkondisikan” hal ini. Obat dari sifat ini adalah amanah.
Kunci dari amanah adalah kejujuran. Walaupun kejujuran saat ini sangat langka dan berharga. Jika ini menjadi landasan bagi seseorang, dimanapun dan kapanpun ia akan menjadi orang bermanfaat bagi siapapun.
9. Binatang Buas
Kepiting pada umumnya merupakan binatang omnivora (pemakan segala). Mulai dari tumbuhan, bangkai, hingga hewan lemah yang bisa ditangkapnya semua dimakan.
Bahkan ada beberapa informasi mengenai kepiting kelapa yang memakan Amelia Earhart di Pulau Nikumaroro (Samudera Pasifik, dekat Pulau Fiji). Namun informasi ini perlu penelitian yang lebih dalam lagi mengenai keganasan kepiting kelapa.
Banyak sekali berita beredar mengenai kekejaman manusia yang terjadi di lingkungan kita. Mulai dari kekerasan fisik hingga kasus menghilangkan nyawa seseorang. Pelakunya mulai dari geng motor, begal, hingga mafia yang memiliki sindikat kejahatan.
1001 motif mereka melakukan tindakan tersebut. Pastinya tindakan ini sangat merugikan semua orang terlebih bagi mereka yang mendapatkan tindakan tidak terpuji tersebut.
Bahkan ada beberapa informasi mengenai kepiting kelapa yang memakan Amelia Earhart di Pulau Nikumaroro (Samudera Pasifik, dekat Pulau Fiji). Namun informasi ini perlu penelitian yang lebih dalam lagi mengenai keganasan kepiting kelapa.
Banyak sekali berita beredar mengenai kekejaman manusia yang terjadi di lingkungan kita. Mulai dari kekerasan fisik hingga kasus menghilangkan nyawa seseorang. Pelakunya mulai dari geng motor, begal, hingga mafia yang memiliki sindikat kejahatan.
1001 motif mereka melakukan tindakan tersebut. Pastinya tindakan ini sangat merugikan semua orang terlebih bagi mereka yang mendapatkan tindakan tidak terpuji tersebut.
10. Binatang Lemah
Menu kepiting lunak begitu nikmat bahkan menjadi hidangan spesial di restoran atau rumah makan tertentu. Tidak sedikit orang dengan sengaja melepaskan kaki kepiting agar kepiting tersebut segera berganti cangkang demi memenuhi kebutuhan pasar.
Saat kepiting berganti cangkang, kondisinya begitu lemah & rapuh. Mulai dari ikan, gurita, hingga manusia berlomba-lomba untuk menangkap dan mengkonsumsinya.
“Crab Mentality” bisa terjadi saat kita terpuruk & rapuh, tidak ada pegangan yang bisa menyelamatkan. Tindakan-tindakan yang kurang baik bisa saja dilakukan. Puncak keterpurukan manusia adalah “Mengakhiri Hidup”.
Tindakan ini sangat merugikan dan dibenci oleh siapapun & norma apapun. Kita butuh pegangan agar keluar dari kondisi ini mulai dari orang yang terpercaya hingga Agama yang diyakini oleh masing-masing.
Saat kepiting berganti cangkang, kondisinya begitu lemah & rapuh. Mulai dari ikan, gurita, hingga manusia berlomba-lomba untuk menangkap dan mengkonsumsinya.
“Crab Mentality” bisa terjadi saat kita terpuruk & rapuh, tidak ada pegangan yang bisa menyelamatkan. Tindakan-tindakan yang kurang baik bisa saja dilakukan. Puncak keterpurukan manusia adalah “Mengakhiri Hidup”.
Tindakan ini sangat merugikan dan dibenci oleh siapapun & norma apapun. Kita butuh pegangan agar keluar dari kondisi ini mulai dari orang yang terpercaya hingga Agama yang diyakini oleh masing-masing.
Kesimpulan
“10 Sifat Buruk Kepiting “Crab Mentality” yang Membuat Kita Sulit Berkembang dan Sukses” mengajarkan bahwa perilaku tersebut sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Tidak menutup kemungkinan kita sendiri yang memiliki sifat tersebut.
Saat ini, hari ini kesempatan selalu terbuka bagi mereka yang ingin berusaha lebih baik. Tinggalkan 10 sifat buruk tersebut, mulai dan lakukan dari hal yang paling mudah Anda kerjakan. Jalankan dengan konsisten sehingga menjadi suatu kebiasaan.
Ukur setiap pencapaian yang kita lewati dengan data, diskusi dengan orang terpercaya, orang terdekat, para ahli, dan mereka yang terdampak. Dikatakan berhasil jika mereka mendapatkan manfaat atas kehadiran Anda.
Saat ini, hari ini kesempatan selalu terbuka bagi mereka yang ingin berusaha lebih baik. Tinggalkan 10 sifat buruk tersebut, mulai dan lakukan dari hal yang paling mudah Anda kerjakan. Jalankan dengan konsisten sehingga menjadi suatu kebiasaan.
Ukur setiap pencapaian yang kita lewati dengan data, diskusi dengan orang terpercaya, orang terdekat, para ahli, dan mereka yang terdampak. Dikatakan berhasil jika mereka mendapatkan manfaat atas kehadiran Anda.
Renungan
Kebiasaan “Crab Mentality” apa yang sering Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari? Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar! Jangan lupa bagikan artikel ini kepada orang terdekat Anda yang membutuhkan.

Posting Komentar