Daud Cino Yordan dan Etika Ketimuran
Dunia tinju nasional kembali berbahagia setelah Daud "Cino" Yordan berhasil mengalahkan mengalahkan Pavel Malikov seorang petinju Rusia. Daud berhasil membawa gelar juara kelas ringan World Boxing Association (WBA) pada pertandingan yang dilaksanakan hari Minggu 22 April 2018 di Rusia.
Daud Cino Yordan, sumber: tribunnews.com |
Daud "Cino" Yordan lahir di Simpang Dua Ketapang Kalimantan Barat pada tanggal 10 Juni 1987 dari pasangan Hermanus Lay Tjun dan Natahalia (warga keturunan Tionghoa dan asli Dayak). Daud merupakan petinju profesional Indonesia kelas bulu.
Daud memiliki kakak dan adik sebanyak tiga orang yaitu Damianus Yordan (kakak) juga merupakan mantan petinju nasional sekaligus pelatih Ia saat ini. Petrus Yordan (kakak) mantan petinju nasional, sudah pensiun. Yohanses Yordan (adik) mantan pentinju amatir dan profesional saat ini bertugas menjadi seorang polisi.
Istilah "Cino" yang disematkan padanya muncul pada saat Ia dilatih oleh Pelatih Carlos Jesus Renate Tores yang berasal dari Kuba. Cino berasal dari bahasa Spanyol yang artinya Cina, Sang Pelatih menyematkan nama itu karena wajah Daud sangat khas oriental (seperti orang Cina).
Daud mulai meniti karir internasionalnya sejak tanggal 13 September 2008. Ia tampil pertama di Amerika Serikat untuk bertarung melawan Anotonio Meza dari Meksiko. Hasil pertandingan tersebut Daud mempu mengalahkan Meza.
Daud merupakan petinju Indoesia keempat yang berhasil bertanding di Amerika Serikat. Ketiga petinju Indonesia tersebut yaitu Ellyas Pical, Adrian Kaspari, dan Anis Roga. Hanya Ia lah yang berhasil memenangkan pertandingan tersebut, tiga petinju Indonesia lainnya mendapatkan kekalahan. Hasil pertandingan ini membawa Daud menjadi satu-satunya petinju Indonesia yang dikontrak oleh promotor Golden Boy selama lima tahun.
Daud mendapatkan tiga kekalahan selama karirnya dalam dunia tinju profesional. Kekalahan pertama didapatkan setelah pertandingan melawan Celestiono Caballero untuk merebut gelar kelas bulu interim versi WBA.
Daud kalah angka dari Celestino karena penampilannya yang buruk. Hal ini disebabkan kondisi fisik Daud kurang baik pada saat itu, disebabkan Daud baru tiba di Amerika Serika dua hari sebelum pertandingan dan Ia merasa Jetlag. Pertandingan ini dilaksanakan pada tanggal 10 April 2010.
Kekalahan kedua Ia dapatkan dari sesama petinju Indonesia yaitu Chris John. Pertandingan ini dilaksanakan pada tanggal 17 April 2011 tepat satu tahun kekalahannya melawan Celestino. Pertandingan ini merupakan kesempatannya untuk merebut gelar juara dunia WBA kelas bulu. Pada pertandingan ini Chris John mampu mendominasi pertandingan sehingga Daud kalah angka mutlak. Bagi Chris John pertandingan ini merupakan pertandingan untuk mempertahankan gelar juaranya yang ke-14 sejak tahun 2003.
Kekalahan ketiga Ia dapatkan setelah bertarung melawan Simpiwe Vetyeka dari Afrika Selatan pada tanggal 14 April 2013. Pertandingan ini merupakan pertandingan untuk mempertahankan gelar kelas bulu IBO yang Ia dapatkan sebelumnya. Pada ronde ke 12 Daud mendapatkan TKO akibat pukulan Simpiwe yang sangat keras. Selain itu salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan Daud adalah kelebihan berat badan.
Pada tanggal 22 April 2018 Daud berhasil mengalahkan petinju asal Rusia, Pavel Malikov. Daud berhasil meng-KO Malikov pada ronde kedelapan di hadapan publiknya sendiri di Rusia. Daud berhasil menyabet gelar juara dunia WBA kelas ringan.
Pertandingan ini sekaligus membuktikan dirinya bahwa Ia bukanlah jago kandang, dimana pertandingan sebelumnya selalu Ia menangkan pada saat pertandingan dilangsungkan di Indonesia.
Pertandingan ini tentunya menyayat hati warga Rusia karena menyaksikan petinju kesayangannya tumbang. Dua pukulan tepat bersarang di rusuk kiri bawah dan satu huk mendarat tepat di pelipis kanan Malikov. Malikov terhuyung kesakitan akibat sulit bernapas dan tidak seimbang akibat genderang telinganya tergoncang. Akhirnya wasit menghentikan pertandingan sekaligus membuktikan bahwa Daud menjadi juara baru kelas ringan WBA.
Rasa girang Daud setelah memenangkan pertandingan tidak tertahan, seperti petinju lainnya Daud melakukan selebrasi di depan penonton rusia yang membisu --- kecewa atas kekalahan tersebut. Sisi yang lain seluruh paramedis sibuk memeriksa dan menyediakan obat untuk Malikov.
Malikov sendiri masih terbaring di lantai mendapatkan pemeriksaan oleh para paramedis tersebut. Akhirnya Malikov harus diangkat ke atas tandu untuk dibawa ke rumah sakit akibat tidak bisa berdiri. Detik-detik ini lah Daud datang menghampiri dan memeluk Malikov untuk memerikan dukungan.
Sontak seluruh penonton Rusia yang ada di arena tinju memberikan tepuk tangan, sehingga seluruh arena menjadi diruh oleh tepukan penonton. Mereka berterimakasih atas respect yang diberikan oleh Daud kepada petinju andalannya.
Daud sendiri telah menunjukan sikap dewasa dan adab ketimuran untuk saling menghargai walaupun kepada lawan. Walaupun tindakan kecil berakibat besar untuk kebaikan, walaupun hanya pelukan dan kata-kata namun membawa nilai-nilai positif baik untuk Malikov sendiri maupun para penonton saat itu.
Kedewasaan seseorang tercermin dari perilakunya dan memperlakukan orang lain. Tidak harus dengan cara atau pengorbanan yang besar malainkan bisa dari hal-hal kecil yang ada di hadapan kita. Lakukan dengan ikhlas pada waktu yang tepat, maka hasilnya akan positif.
Perilaku Daud dapat dilakukan oleh siapapun apabla berhadapan dengan seseorang yang dianggap perlu mendapatkannya. Tidak hanya dalam dunia olah raga melainkan seluruh aspek kehidupan. Terimakasih Daud sudah mencairkan suasana pertandingan akibat kedewasaanmu.
Posting Komentar untuk "Daud Cino Yordan dan Etika Ketimuran"
Posting Komentar