Apakah Kamu Mendengar Sesuatu? Itu Suara Ayam atau Bebek?

Garislengkung.com — Sendi dan Meri merupakan pasangan yang baru saja melangsungkan pernihakan. Mereka tampak sangat bahagia karena dapat menjalin hubungan sampai ke jenjang pernikahan. Mereka menikmati bulan madu di subuah penginapan Ubud - Bali.

Suasana yang romantis pun mereka rasakan, mulai dari suasana alam Bali yang indah, jalan-jalan, makan bersama, shoping, dan menikmati bulan madu sebagai pengantin baru.
Ilustrasi, sumber. Google.com

Tidak terasa dusah tiga hari telah dilalui bersama, menjelang tengah malam mereka pun kembali ke hotel tempat penginapannya. Seluruh barang belanjaannya disimpan di lemari. Mereka pun bersiap-siap untuk beristirahat, tepat pukul 24.00 mereka pun mulai beristirahat untuk menyambut hari indah besok dengan penuh kehangatan. 

30 menit berlalu Sendi sudah terlihat lelap karena kecapean setelah seharian berkeliling mengitari tempat wisata yang ada di Bali. Namun lain halnya dengan Meri, Dia masih gelisah tidak bisa memejamkan matanya. 

Meri pun akhirnya membangunkan Sendi yang sudah terlelap tidur. Tangan Meri menyentuh muka Sendi (sambil menepuk-nepuk dengan pelan) yang nampak kelelahan, sambil berkata:
Meri: “Sen bangun....temenin aku dong...aku gak bisa tidur nich!
Sendi: “Hmmmm....” Sendi pun mulai membuka matanya dan melihat Meri masih terjaga.

Sendi: “Kenapa sayang, kok belum tidur?”.  Sedi mulai menanyakan kepada Meri mengapa belum juga bisa tertidur. Sambil membuka selimut, Sendi turun dari tempat tidurnya untuk membuat kopi untuk mereka.

Sendi kembali menghampiri Meri dan menyodorkan secangkir kopi kepadanya. Sendi kembali memuka pertanyaan kepada Meri:
Sendi: “Sayang, kok belum juga tidur....ada apa?”
Meri: “Ia nich...malam ini terasa lain, aku gak bisa tidur!”
Meri: “Aku mendengar suara yang aneh dari luar hotel ini, apakah kamu mendengar hal yang sama?”
Sendi: “Suara apa sayang?

Sendi pun mulai meneliti ada suara apa di luar hotel, sehingga mengganggu istrinya tidur.
Sendi: “Hmmmm....gak ada suara apa-apa sayang!”
Meri: “Masa sih, coba dech kamu perhatikan lebih fokus lagi!”

Sendi pun beranjak dari tempat tidur sambil membuka pintu depan hotel yang langsung berhadapan dengan taman tempat suara yang dimaksud Meri. Sendi duduk di bangku selasar hotel sambil meneliti ada suara apa seperti yang disebutkan oleh istrinya. 

Tidak lama Meri pun menghampiri Sendi, dan duduk di sebelahnya sambil meletakan cangkir kopinya. Meri membuka percakapan sambil memiringkan kepalanya untuk mendengarkan suara yang selama ini mengganggu tidurnya.
Ilustrasi, sumber: eramuslim.com

Meri: “Ni kamu perhatiin dech, nah kan terdengar lagi dech.....!”
Meri: “Bunyinya seperi suara anak ayam gitu....cit...cit...cit!”
Sendi: “Hmmm....”. Sambil memiringkan kepalanya untuk mendengarkan lebih jelas lagi suara yang diceritakan oleh istrinya.

Sambil meneguk kopi yang masih tersisa, Sendi pun melanjutkan mencari-cari suara yang dimaksud oleh istrinya.
Sendi: “Ya...ya... aku sudah mulai mendengarnya!”
Meri: “Ya kan...suaranya bikin aku gak bisa tidur nich...kalau didengerin terus serem juga!”
Sendi: “Hmmm...ya ini suara anak bebek!”. Sendi menyampaikan pendapatnya kepada Meri sambil mengangguk-angguk.

Meri: “Kamu perhatiin lagi dech...ini bukan suara anak bebek, ini suara anak ayam!”
Sendi: “Ah masa sih, yang bunyinya cit...cit...cit kecil kayak gini itu anak bebek loh Sayang!”
Sendi: “Biasanya kalau anak ayam itu bunyinya...pit...pit...pit!”

Meri terdiam sesaat, kepalanya dimiringkan untuk mendengarkan suara agar lebih jelas. 
Meri: “Hhmmm...tapi ini lebih jelas loh suaranya, waktu kuliah dulu suara seperti ini jelas-jelas anak ayam loh Sen!”
Sendi: “Yah masa sih, kan sudah lama itu...kamu sudah lupa lagi mungkin. Suara seperti ini selama yang aku tahu sih suara anak bebek!”
Sendi: “Biasanya suara ini kalau anak-anak bebek kedinginan, mereka berebut tempat di induknya loh. Waktu itu aku lihat pas keluargaku beternak bebek, suaranya seperti ini....pas banget!”

Meri: “Ya sudah lah...gimana kamu saja Sen!”. Meri bergegas meninggalkan Sendi yang masih meneliti suara yang sedang mereka perdebatkan. Terlihat dengan jelas Meri dongkol pendapatnya tidak dihargai oleh suaminya. 
Sendi: “Tunggu sayang...!”. Sendi pun beranjak dari tempat duduknya, berusaha mencegah Meri agar tidak meninggalkannya sendirian.

Sendi pun kembali ke tempat tidur, mereka akhirnya melewati malam penuh kekecewaan. Sendi sendiri merasa bersalah pada istrinya karena mempertahankan pendapatnya sehingga istrinya dongkol. 

========================================

Dalam menjalin hubungan dengan pasangan kadang kita menemukan hal-hal yang dapat mengganggu keharmonisan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keretakan hubungan adalah masalah Ego. Apabila pasangan sama-sama untuk mempertahankan egonya masing-masing, dapat dipastikan hubungan keduanya akan mendapatkan kendala. Lain halnya apabila salah satu dari pasangan kita mampu memahami dan bersikap lebih dewasa, kemungkinan hal-hal seperti di atas dapat diselesaikan dengan baik. 

Hal-hal yang dapat mengganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan tidak selalu disebabkan oleh hal-hal besar, melainkan hal-hal kecil yang sederhana seperti “Suara Ayam dan Bebek”. Cerita di atas tidak ada yang salah dan benar antara Sendi dan Meri karena yang mereka bicarakan belum ada fakta (hanya persepsi dari masing-masing). Betapa pentingnya menjaga hubungan dengan pasangan, mari kita tempatkan ego kita pada tempatnya. Selalu bersikap dewasa dan kepala dingin dalam menyelesaikan masalah. Kebahagiaan bersama lebih penting daripada mempertahankan ego masing-masing. 

Posting Komentar untuk "Apakah Kamu Mendengar Sesuatu? Itu Suara Ayam atau Bebek?"