Kisah Inspiratif dari Bocah Penjual Bakso Tahu di Garut
Erwin Utama merupakan bocah kelas 2 SD di Madrasah Iftidaiyyah Al-Muttaqien, Ciledug, Garut - Jawa Barat. Ia merupakan anak dari pasangan Uyu (bapaknya) dan Imas (Ibunya).
Setiap hari ia berjualan Bakso Tahu milik tetangganya sebelum ia masuk sekolah. Ia berkeliling untuk mendapatkan uang jajan dan uang untuk keperluan sekolahnya.
Rara-rata ia mendapatkan uang jajan Rp 5.000,- per hari setelah menghabiskan Bakso Tahu jualannya. Ia terpaksa berjualan Bakso Tahu karena kondisi ekonomi keluarga.
Kesempatan emas bagi Erwin yaitu saat teman-temannya bermain, ia menjajakan makanannya agar dibeli oleh teman-temannya. Tidak ada rasa malu, karena memang ini lah jalah yang harus dilaluinya.
Memang saat orang lain asyik bercanda, berlari kesana-kemari, dan menikmati waktu senggang, Erwin harus berjibaku dengan keringat, beban dagangan, dan keinginan untuk maju. Tidak ada istilah capek, lelah, dan sedih karena kalau ini dibiarkan maka kehidupan dirinya akan terganggu.
Banyak tetangga yang terketuk hatinya untuk membantu Erwin berjualan. Walaupun Bakso Tahu bukan makanan pokok, hanya untuk membantu meringankan beban Erwin, tetangga tersebut dengan ikhlas membeli dagangannya tersebut.
Tidak ada yang dapat disalahkan disini, orang tuanya pergi semata-mata mencari nafkah yang lebih baik, Erwin sendiri banting-tulang untuk meringankan Bibinya dan mendapatkan uang jajan seperti anak yang lainnya.
Perjuangan Erwin jika dilakukan dengan penuh kehikhlasan dan pelajaran berharga, tidak menutup kemungkinan 10 atau 20 tahun lagi Erwin akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Menjadi orang yang sukses.
Kerja keras dan perjuangannya yang tidak mengenal lelah akan menjadi tempaan bagi kehidupannya untuk bangkit dan berjuang meraih kesuksesan. Keahliannya berjualan, fisiknya yang kuat, dan niat / tekad yang kuat semoga menjadi modal untuk kemajuan dirinya.
Kita patut bersyukur jika sudah memiliki rizki dan kehidupan yang lebih baik dari Erwin, kita wajib bersyukur! Perjuangan kita untuk menggapai kesuksesan mungkin lebih baik dan lebih mudah dari seorang Erwin. Erwin, Kamu, dan Kami semua mari menyongsing kehidupan yang lebih baik.
Sumber: detik.com
Erwin saat menjual Bakso Tahu, detik.com
Setiap hari ia berjualan Bakso Tahu milik tetangganya sebelum ia masuk sekolah. Ia berkeliling untuk mendapatkan uang jajan dan uang untuk keperluan sekolahnya.
Rara-rata ia mendapatkan uang jajan Rp 5.000,- per hari setelah menghabiskan Bakso Tahu jualannya. Ia terpaksa berjualan Bakso Tahu karena kondisi ekonomi keluarga.
Ia harus banting tulang setelah ditinggalkan oleh orang tanya merantau. Ia kini tinggal dengan bibinya (Kokom). Kondisi ekonomi bibinya pun tergolong pas-pasan.
Setiap hari ia berkeliling diperkampungan yang berjarak 200 m dari rumahnya sambil menuju ke sekolah. Setiap ada anak-anak bermain dan orang berkumpul ia berhenti dulu untuk menawarkan dagangannya.
Setiap hari ia berkeliling diperkampungan yang berjarak 200 m dari rumahnya sambil menuju ke sekolah. Setiap ada anak-anak bermain dan orang berkumpul ia berhenti dulu untuk menawarkan dagangannya.
Erwin menawarkan dagangannya kepada teman-temannya, detik.com
Kesempatan emas bagi Erwin yaitu saat teman-temannya bermain, ia menjajakan makanannya agar dibeli oleh teman-temannya. Tidak ada rasa malu, karena memang ini lah jalah yang harus dilaluinya.
Memang saat orang lain asyik bercanda, berlari kesana-kemari, dan menikmati waktu senggang, Erwin harus berjibaku dengan keringat, beban dagangan, dan keinginan untuk maju. Tidak ada istilah capek, lelah, dan sedih karena kalau ini dibiarkan maka kehidupan dirinya akan terganggu.
Banyak tetangga yang terketuk hatinya untuk membantu Erwin berjualan. Walaupun Bakso Tahu bukan makanan pokok, hanya untuk membantu meringankan beban Erwin, tetangga tersebut dengan ikhlas membeli dagangannya tersebut.
Tidak ada yang dapat disalahkan disini, orang tuanya pergi semata-mata mencari nafkah yang lebih baik, Erwin sendiri banting-tulang untuk meringankan Bibinya dan mendapatkan uang jajan seperti anak yang lainnya.
Perjuangan Erwin jika dilakukan dengan penuh kehikhlasan dan pelajaran berharga, tidak menutup kemungkinan 10 atau 20 tahun lagi Erwin akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Menjadi orang yang sukses.
Kerja keras dan perjuangannya yang tidak mengenal lelah akan menjadi tempaan bagi kehidupannya untuk bangkit dan berjuang meraih kesuksesan. Keahliannya berjualan, fisiknya yang kuat, dan niat / tekad yang kuat semoga menjadi modal untuk kemajuan dirinya.
Erwin saat bersekolah, detik.com
Kita patut bersyukur jika sudah memiliki rizki dan kehidupan yang lebih baik dari Erwin, kita wajib bersyukur! Perjuangan kita untuk menggapai kesuksesan mungkin lebih baik dan lebih mudah dari seorang Erwin. Erwin, Kamu, dan Kami semua mari menyongsing kehidupan yang lebih baik.
Sumber: detik.com
Posting Komentar untuk "Kisah Inspiratif dari Bocah Penjual Bakso Tahu di Garut"
Posting Komentar